Upaya Pemerintah Kota Pekalongan untuk menjadikan Kota Pekalongan sebagai Kota Batik di dunia patut diacungi jempol. Tak tanggung-tanggung moto Kota Pekalongan pun diubah menjadi "
Pekalongan World's City of Batik".
Berbagai atribut kota untuk mendukung moto tersebut juga langsung disiapkan, termasuk pembuatan monumen batik.
Monumen
batik yang didirikan di lapangan Jetayu ini, mengambil view pas di depan
museum batik. Sehingga apabila diambil gambar foto dari monumen
batik ini, akan mendapatkan latar belakang museum batik.
Monumen
batik ini tak hanya menarik perhatian masyarakat Pekalongan saja, tetapi juga menjadi pusat sorotan para wisatawan
batik yang berkunjung ke Pekalongan. Posisinya pun juga sangat strategis, sehingga para wisatawan yang biasanya hanya berkunjung ke museum batik, sekarang bisa mengambil kenang-kenangan foto di monumen
batik ini (maklum di museum
batik dilarang untuk mengambil gambar foto).
Monumen
batik diresmikan bertepatan pada ulang tahun kota Pekalongan yang ke 105 tahun yang jatuh pada tahun 2011 ini. Tidak hanya siang, malampun ramai dikunjungi oleh masyarakat. Baik yang ingin mengambil gambar foto, ataupun hanya sekedar nongkrong lesehan. Benar-benar menghidupkan lapangan Jetayu.
Pembuatan monumen
batik ini dibuat dari bahan stainless steel, sehingga terhindar dari karat. Dengan ketinggian monumen 2,65 meter serta mengambil lahan 250 m2, akan membuat pengunjung sangat nyaman untuk menikmatik monumen
batik ini. Bahkan anak-anak sangat menyukai adanya monumen
batik ini sebagai tempat untuk bermain.
Berbagai ornamen motif
batik juga menghiasi huruf demi huruf monumen
batik ini. Motif kawung adalah motif yang paling banyak digunakan untuk menghiasi monumen
batik ini.
Berikut ini adalah snapshot monumen
batik huruf demi huruf :

Huruf B dari monumen batik

Huruf A dari monumen batik

Huruf T dari monumen batik

Huruf I dari monumen batik

Huruf K dari monumen batik